Seuntai perjalanan terhampar luas
Langkah demi langkah terlepas
Cita hidup di masa penuh rahasia
Kan jadi tolak ukur jalan berirama
Dinginnya malam penuh syahdu
Kutumpahkan berteman secangkir susu
Rasa yang menjerit dalam rongga
Kutahan sesak dalam dada
Secercah asa itu kian membara
Sebagai peredam pelipur lara
Namun masih saja kerikil hitam
menukik
Coba menusuk dalam hati membidik
Kutanya pada kalbu sendu
Apakah kau patahan itu?
Terekam secuil memori bersamamu
Ketika kau datang melepas rindu
Terlalu dramatis memang kiranya
Hal yang tabu ternyata bisa nyata
Kini kalbu dalam jiwa ini
Semoga terus abadi menghuni
Ulfah Aini
Purbalingga,
30 Januari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar